TNTN, 24 s.d 27 April 2024 – Dalam upaya penegakan perlindungan wilayah konservasi, tim dari SPTN Wilayah I LKB telah melaksanakan serangkaian patroli darat yang berlangsung dari 24 hingga 27 April 2024.
Patroli yang dipimpin oleh Asari, S.Hut, bersama Jon Saputra, S.Hut, dan Rindo Hendra ini dilengkapi dengan peralatan lengkap. Kegiatan ini berfokus pada beberapa grid di Resort Lancang dan Resort Air Hitam (Bagan Limau).
Salah satu temuan signifikan dari patroli ini adalah penemuan jejak satwa tapir dan trenggiling di wilayah Resort Lancang Kuning. “Jejak-jejak ini penting sebagai indikator keberadaan fauna khas yang perlu kita lindungi,” ujar Asari.
Selanjutnya, pada wilayah lain tim patroli mengonfirmasi tidak adanya aktivitas ilegal, yang menunjukkan efektivitas patroli berkelanjutan dalam mencegah pelanggaran di kawasan ini. Namun, tantangan muncul saat tim bertemu empat warga Desa Lubuk Kembang Bunga. Mereka ditemukan mencari damar, dan telah diberi peringatan lisan oleh tim patroli untuk tidak melakukan kegiatan ilegal di dalam kawasan TNTN.
Lebih jauh di areal lain yang berbatasan dengan perusahaan PT.RAPP, tim menemukan bekas kebakaran lama dengan tanaman sawit yang telah berumur satu tahun. “Ini menandakan perlu adanya pengawasan yang lebih ketat di area ini,” imbuh Jon Saputra.
Di Desa Bagan Limau, tim patroli mendapat informasi tentang keberadaan alat berat yang diduga beroperasi di kawasan TNTN. Setelah investigasi yang dilakukan bersama tokoh masyarakat dan kepala desa Bagan Limau, diketahui alat berat tersebut digunakan untuk pembersihan drainase dan perbaikan jalan di kebun sawit milik masyarakat. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak desa untuk memastikan bahwa semua aktivitas berat ini sesuai dengan regulasi yang berlaku,” jelas Rindo Hendra.
Sebagai tindak lanjut, tim juga melakukan patroli di Bagan Limau, di mana jejak alat berat masih terlihat namun telah dinyatakan tidak beroperasi lagi di lokasi. Tim patroli kembali ke kantor SPTN Wilayah I LKB untuk melakukan dokumentasi hasil patroli dan perawatan peralatan.
Berdasarkan hasil patroli ini, tim memberikan saran untuk intensifikasi patroli areal yang menuju Kenayang, mengingat potensi kegiatan ilegal oleh oknum masyarakat setempat. “Kami akan terus meningkatkan patroli dan koordinasi dengan masyarakat untuk menjaga kelestarian Taman Nasional Tesso Nilo,” tegas Asari menutup laporan.