Taman Nasional Tesso Nilo

Tim Patroli SPTN Wilayah II Baserah Ungkap Kegiatan Ilegal Logging di Hutan Alam

TNTN, Juni 2024 – Tim patroli dari SPTN Wilayah II Baserah berhasil mengungkap kegiatan ilegal logging yang terjadi di dalam kawasan hutan selama periode patroli tanggal 21 hingga 25 Juni 2024. Tim patroli yang dipimpin oleh Tomy Adi Wibowo, SH bersama empat anggota lainnya mengalami berbagai tantangan selama operasi mereka.

Pada Jumat, 21 Juni 2024, tim melakukan persiapan dan memulai perjalanan ke dalam kawasan hutan. Mereka mendirikan tenda di tengah hutan sebagai basis operasional mereka. Keesokan harinya, Sabtu, 22 Juni 2024, tim mengalami momen krusial saat menemukan aktivitas illegal logging yang dilakukan dengan menggunakan motor pelangsir kayu. Meskipun tidak berhasil menangkap pelaku, tim menghancurkan kayu dan mengempeskan ban motor tersebut sebagai tindakan pencegahan lebih lanjut.

Selama patroli, tim juga menemukan bekas tumbangan hutan seluas kurang lebih 3 hektar, yang sudah mulai pulih secara alami. Tim terpaksa melanjutkan patroli dengan berjalan kaki mengikuti jejak satwa gajah karena akses jalan tertutup oleh rerumputan dan pohon tumbang.

Pada Minggu, 23 Juni 2024, tim melanjutkan patroli ke areal berikutnya dengan mengikuti jejak sepeda motor baru yang ditemukan. Mereka menemukan bekas tumbangan hutan, yang telah diidentifikasi sebelumnya dalam peta kerja 2024. Pemasangan plang peringatan di sepanjang jalur patroli menjadi prioritas, meskipun sebagian plang yang dipasang sebelumnya telah hilang namun petugas tetap semangat untuk menjaga keutuhan hutan.

Pada Senin, 24 Juni 2024, tim melakukan pembersihan dan pembongkaran tenda sebelum kembali ke kantor SPTN Wilayah II Baserah. Di perjalanan pulang, mereka menemukan kamera trap yang masih berfungsi dengan baik, memperkaya data pengawasan di area tersebut.

Petugas sebutkan dalam patroli ini illegal loging menjadi tantangan utama, tim akan melakukan tindakan lanjutan untuk memberantas perbuatan tersebut.  Kehadiran satwa liar seperti siamang, rangkong, dan gajah Sumatera juga masih tercatat di area tersebut, menunjukkan pentingnya konservasi habitat mereka. Terang petugas, pemasangan lebih banyak plang peringatan juga akan terus digencarkan sebagai langkah preventif.