Pemeliharaan tanaman dalam program Pemulihan Ekosistem di kawasan SPTN I Lubuk Kembang Bunga, Resort Air Hitam, Riadilakukan dari 10 hingga 12 September 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk memulihkan kawasan hutan yang rusak dengan melakukan penanaman ulang di area seluas 10 hektare pada tahun 2023. Pada tahun pertama pemulihan ini, tim yang terdiri dari dua orang Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan satu orang penyuluh lapangan melakukan monitoring untuk mengevaluasi kondisi tanaman yang telah ditanam.
Dalam pemantauan tersebut, metode sampling diterapkan dengan menggunakan lima plot uji (PU) yang diambil secara acak dari keseluruhan lahan. Setiap plot memiliki ukuran 40 x 25 meter, dan di dalam setiap plot terdapat 60 batang tanaman yang dipantau untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidupnya. Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup peta kerja, tallysheet, meteran, alat tulis, tali, dan parang.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kelangsungan hidup tanaman di seluruh area adalah 72,33%, dengan rata-rata tinggi tanaman mencapai 87,69 cm. Tanaman yang ditanam meliputi jenis-jenis lokal seperti mahoni, petai, dan jengkol. Di beberapa plot, terlihat variasi dalam tingkat kelangsungan hidup dan tinggi tanaman. Misalnya, di salah satu plot, tanaman petai menunjukkan tinggi rata-rata 123,02 cm dengan tingkat kelangsungan hidup 41 dari 60 tanaman. Sementara di plot lainnya, tanaman mahoni memiliki rata-rata tinggi 60,97 cm, dengan 46 tanaman hidup dari total 60.
Namun, tim mencatat adanya kendala dalam pertumbuhan tanaman, terutama disebabkan oleh lebatnya vegetasi di sekitar area penanaman yang menghalangi cahaya matahari, sehingga memperlambat pertumbuhan tanaman. Kondisi ini membuat tim menekankan perlunya pemeliharaan lanjutan untuk tanaman yang ditanam pada tahun 2023, terutama dalam menjaga tanaman dari persaingan vegetasi liar yang dapat menghambat pertumbuhannya.
Kegiatan pemeliharaan ini merupakan bagian penting dari usaha pemulihan ekosistem, di mana perawatan tanaman yang berkelanjutan diharapkan dapat mendukung keberhasilan restorasi hutan dalam jangka panjang. Evaluasi ini menunjukkan bahwa program berjalan dengan baik, namun masih memerlukan upaya tindak lanjut untuk memastikan semua tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan memberikan kontribusi pada pelestarian ekosistem di kawasan tersebut.