TNTN, Desember – Tim patroli gabungan dari SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga kembali menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjaga kawasan hutan TN Tesso Nilo dari ancaman perambahan ilegal. Selama lima hari, mulai 25 hingga 29 Desember 2024, mereka menembus semak belukar, memeriksa lahan bekas kebakaran, hingga berhadapan langsung dengan pelaku perambahan.
Patroli dimulai dengan persiapan intensif, memanfaatkan peta kawasan, GPS, dan kendaraan roda dua untuk menjangkau area terpencil. Hari-hari awal tak menemukan pelanggaran besar, namun tim mendapati bekas areal terbuka yang mulai pulih menjadi semak belukar. “Ini adalah tanda bahwa rehabilitasi kami menunjukkan hasil,” ujar Asari, S.Hut, ketua tim patroli.
Ketegangan memuncak pada 28 Desember ketika tim menemukan pondok perambah di areal simpang Meranti. Meski sebelumnya telah diperingatkan, pemilik tetap mendirikan pondok di lahan yang dikuasai dengan sistem bagi hasil. Namun, tindakan pembongkaran tertunda karena negosiasi emosional dengan keluarga pelaku. “Kami berusaha tetap manusiawi dalam menjalankan tugas,” jelas Jon Saputra, anggota tim.
Hari terakhir patroli mengungkap tantangan serius di grid E18, di mana ditemukan tiga pondok baru dan tanaman sawit. Penjaga kebun yang ditemui, mengungkapkan bahwa lahan tersebut berasal dari praktik jual beli ilegal. “Patroli terpadu dan penegakan hukum harus segera dilakukan,” tegas tim dalam laporan mereka.
Meski dihadapkan pada situasi sulit, tim tetap optimis. Mereka merekomendasikan patroli rutin di wilayah rawan dan peningkatan pengawasan area rehabilitasi hutan lindung. Perjuangan para penjaga hutan ini adalah bukti nyata betapa pentingnya melindungi warisan alam demi masa depan.