Lubuk Kembang Bunga, Kamis s.d Jumat, 02-03 Mei 2019, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, masyarakat Desa Lubuk Kembang Bunga bersama dengan mitra dan TN. Tesso Nilo gelar mandi balimau bersama gajah di tepian sungai Nilo Desa Lubuk Kembang Bunga.
Acara satu kali dalam satu tahun tersebut dilaksanakan dengan berbagai rangkaian acara selama dua hari penuh dengan berbagai rangkaian acara . Mandi belimau merupakan tradisi masyarakat desa penyangga TN.Tesso Nilo yang dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dengan mensucikan diri di tepian sungai Nilo. Seluruh masyarakat berkumpul ditepian sungai menyaksikan pagelaran acara dan turun bersama-sama mandi disungai. Dalam mandi disungai gajah Flying Squad TN.Tesso Nilo juga diikut sertakan dengan turun kesungai mandi bersama masyarakat.
Pada hari pertama, kamis 02 Mei 2019 acara yang dipanitiai oleh Batin Muncak Rantau ini di isi dengan rangkaian acara pacu sampan yang diikuti oleh warga desa setempat di sungai nilo.
Hari kedua, Jumat, 03 Mei 2019 Mandi Balimau dibuka resmi dengan pertunjukan tarian tradisional dan silat pangean. Pembukaan acara dihadiri oleh semua tokoh masyarakat Desa serta dihadiri juga oleh Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo Mewakili, Kepala SPTN I LKB Bapak Taufiq Haryadi, SP, Pihak kecamatan Ukui, Babinsa Desa LKB, Kapolsek Ukui, RAPP dan tokoh adat. Acara mandi belimau juga menyuguhkan tausiah agama oleh pemuka agama yang didatangkan dari Pekanbaru.
Puncak dari acara mandi balimau bersama gajah adalah masyarakat yang turun bersama sama mandi kesungai dan menyaksikan gajah-gajah yang ikut dimandikan. air yang digunkan adalah air khusus yang sudah diberi potongan potongan jeruk dan bahan ramuan lainnya. Ramuan mandi tersebut merupakan ramuan yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat secara turun temurun untuk mandi menyambut bulan suci ramadhan .
Menurut Kepala SPTN I LKB, TN.Tesso Nilo sangat mengapresiasi antusias masyarakat yang hadir ke gelaran mandi balimau bersama gajah, “acara mandi balimau ini disokong TN.Tesso Nilo untuk dilaksanakan setiap tahunnya demi melestarikan budaya masyarakat tempatan, harapannya pelestarian budaya ini sejalan dengan lestarinya hutan TN.Tesso Nilo yang merupakan hulu dari sungai nilo” terang Kepala SPTN I LKN Taufiq Haryadi.