Taman Nasional Tesso Nilo

Konservasi Gajah Sumatera: Kearifan Lokal Masyarakat Desa Bagan Limau dalam Menghadapi Konflik dengan Satwa Liar

TNTN – Desa Bagan Limau menjadi contoh peran aktif masyarakat lokal dalam upaya konservasi Gajah Sumatera melalui berbagai pendekatan kearifan lokal. Dalam penelitian ini, para tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo, berbagi pengalaman mereka dalam menjaga hubungan harmonis dengan gajah liar yang sering melewati wilayah mereka.

Pendekatan utama yang digunakan masyarakat adalah metode non-kekerasan, seperti menggunakan lampu tontor, minyak wangi, dan rambut manusia untuk mengusir gajah tanpa menimbulkan bahaya. Lampu tontor, misalnya, ditempatkan di sekitar area perkebunan dengan sistem kolam agar jika jatuh tidak memicu kebakaran. Metode lainnya termasuk menyebarkan wewangian atau rambut di batang tanaman, yang dapat mengusir gajah karena mengganggu indra penciuman mereka.

Selain itu, warga juga mengandalkan gotong royong dalam membangun parit sebagai pembatas alami antara perkebunan dan habitat gajah. Parit ini selain berfungsi untuk menghalau gajah juga membantu mengendalikan air saat musim kemarau dan hujan, menjaga perairan kebun tetap stabil.

Dalam menghadapi konflik, masyarakat Desa Bagan Limau memiliki kesadaran tinggi bahwa keberadaan gajah sebagai satwa yang dilindungi memerlukan sikap hormat dan perlakuan lembut. Masyarakat percaya bahwa dengan menjaga lingkungan dan tidak mengusik satwa, keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Mereka juga menanam pohon pisang sebagai sumber pakan alternatif untuk mengurangi risiko konflik. Langkah ini mencerminkan toleransi dan saling menghormati antara manusia dan gajah dalam ekosistem hutan Sumatra.

Penelitian ini menggarisbawahi bahwa pendekatan lokal yang berakar pada nilai kebersamaan dan toleransi dapat berkontribusi dalam konservasi gajah Sumatera. Dengan cara ini, Desa Bagan Limau tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga menunjukkan bahwa keharmonisan antara manusia dan satwa liar dapat tercapai melalui penghargaan terhadap nilai-nilai lokal.

Sumber : Tri Budi Riono, (Tesis Penelitian Mahasiswa Pasca Sarjana UR di Desa Sekitar Taman Nasional Tesso Nilo)