TNTN, April 2025 — Dalam empat hari berturut-turut, tim patroli penjagaan hutan dari SPTN Wilayah I LKB menempuh jalur ekstrem, menembus semak resam, dan menghadapi sunyi hutan tropis demi satu tujuan: menyelamatkan sisa alam dari cengkeraman deforestasi.
Dipimpin oleh Asari, S.Hut, tim yang terdiri dari lima personel menyusuri kawasan hutan mulai 15 hingga 18 April 2025. Mereka tak hanya bertarung dengan medan yang menantang, tapi juga berjibaku mengungkap aktivitas tersembunyi yang menggerus bentang alam konservasi.
Pada hari kedua, mereka mendapati sebuah pondok milik seorang oknum masyarakat, yang mengaku menjaga kebun sawit milik orang lain, seorang warga Bagan Limau. Tim segera memberi peringatan keras untuk segera meninggalkan kawasan hutan, serta membuat laporan lanjutan agar penemuan ini menjadi perhatian khusus.
“Medannya berat, kadang kami harus turun dari motor dan jalan kaki berjam-jam,” ujar Killer Silaban, salah satu anggota tim. Meski tidak menemukan aktivitas ilegal setiap hari, mereka tetap mencatat setiap perubahan: patahan pohon besar, regenerasi alami di titik suksesi, hingga jejak bekas kebakaran tahun lalu yang kini mulai pulih.
Puncaknya, di titik 61, tim memeriksa kembali lokasi kebun sawit yang telah dimusnahkan dua bulan sebelumnya. Tidak ada aktivitas baru. Alam perlahan mengambil alih kembali.
Di balik data koordinat dan istilah teknis, terdapat kisah nyata tentang upaya tanpa henti menjaga sisa paru-paru dunia. Mereka tak hanya berjaga—mereka berjuang.