Taman Nasional Tesso Nilo

Puyuh Sengayan: Burung Langka dengan Penampilan Mencolok dari Asia Tenggara

Puyuh sengayan (Rollulus rouloul) adalah sejenis burung puyuh berukuran kecil, dengan panjang sekitar 25 cm, berkaki dan kulit sekitar mata berwarna merah. Puyuh Sengayan, atau dikenal juga sebagai White-crowned Wiretail, adalah burung yang menakjubkan dan menjadi bagian dari keanekaragaman hayati di Asia Tenggara. Spesies ini mendiami hutan-hutan tropis dataran rendah dan perbukitan di Thailand, Myanmar, semenanjung Melayu, pulau Sumatera dan Kalimantan. Menurut informasi dari masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, burung sengayan juga ditemukan dalam kawasan TNTN. Nama lokal “Puyuh Sengayan” merujuk pada penampilan unik dan perilaku burung ini. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi yang terus menyusut, Puyuh Sengayan dikategorikan sebagai berisiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix III.

Klasifikasi

Kerajaan          : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Aves

Ordo                : Galliformes

Famili              : Phasianidae

Genus              : Rollulus

Spesies            : R. rouloul

Perbedaan antara burung jantan dan betina dapat dikenali dengan mudah. Jantan dewasa memiliki bulu berwarna biru keunguan mengkilap, paruh bawah berwarna merah dan dahi berwarna putih dengan jambul tegak seperti bulu sikat berwarna merah. Betina memiliki kepala dan jambul pendek berwarna abu-abu, sayap kecoklatan dan bulu berwarna hijau. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Puyuh Sengayan berkembangbiak secara monogami. Burung betina menetaskan antara 5-6 butir telur berwarna putih, lama mengeram sekitar 18 hari.

Burung ini terkenal dengan perilaku sosialnya. Puyuh Sengayan biasanya ditemukan dalam kelompok kecil, dan komunikasi antar anggota kelompok dilakukan melalui panggilan khas yang mereka gunakan. Panggilan ini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi antar anggota kelompok, tetapi juga berfungsi untuk menarik perhatian pasangan saat musim kawin. Makanan utama burung ini adalah serangga dan invertebrata kecil lainnya, tetapi mereka juga dapat mengonsumsi buah dan biji. Mereka membangun sarang di semak-semak atau dahan rendah, yang memberikan perlindungan dari pemangsa.

Puyuh Sengayan adalah burung yang menonjol dalam dunia ornitologi karena penampilan fisiknya yang khas dan perilaku sosialnya. Dengan terbatas habitat dan ancaman deforestasi, melindungan habitat alami mereka sangat penting untuk memastikan masa depan spesies ini.

 

Sumber

Dewi, S dan Rahmat, H. 2015. Burung-burung Indonesia. LIPI Press.

Haryanto, A. 2018. Burung Indonesia: Identifikasi dan Konservasi. Penerbit Intan Pariwara.

Kusworo, A. 2019. Panduan Lapangan Burung Hutan Nusantara. Penerbit Rineka Cipta.

Sari, M. 2020. Ekologi dan Perilaku Burung Puyuh Sengayan. Jurnal Ornithologi Indonesia, 15(2), 45-55.

 

Penulis : Muhammad Abdi, S.Hut (PEH Ahli Pertama TN Tesso Nilo)